Friday, December 31, 2010

Selebat Rasa


Randomly writing~ Take it simply as yuo reade..

Selebat rasa yang tak terungkap,
Bila mata melihat mata teralih,
Jiwa melemah rebah terpendam.

Selebat rasa yang tak terungkap,
Bicarapun membisu terkunci jeritan hati,
Alam yang di akal memaksa,
Lantas pandangan terpejam senyap.

Selebat rasa yang tak terungkap,
Pelukan memeluk cuma mimpi,
Bilakan nyata..

Selebat rasa yang tak terungkap,
Mengapa dibiar alam mencuri diri,
Terhakis kerikil takkan kembali merata,
Selagi puncak dirantai sepi.

Selebat rasa yang tak terungkap,
Mengapa membiar ia mengatur pergi,
Antara tua dan muda,
Dua pilihan realia kita..

Percayalah,
Hati tua menanti bisikan mula..
Pantaslah mencinta raut itu.
Ia menjauh tidak pastikan kembali.
Begitu diri.
Mungkin saat selepas saat sendiri mendahulu.
Saat pasti Tuhan Satu Yang Tahu.

Usah.
Usah biar lafaz tersimpan.
Usah dibiar kecewa melangkah.
Kelak kesal rindu memanggil..

Panggillah.
Namun sahutan kan kosong di angin tenang.
Dan diam kan kekal..
Jika hamba tidak cinta Tuhan.

~ It is between you and your parents. Since they are in front, don’t let them go without you and your calm words. They need it. They need you. And more you need them all of everything. Don’t just make the words stay in heart. Turn it real. Create it in your lips.
Just say, “I love you, mother, father..”
And please, hug them tight.
It is between you, and tou.
Father and mother.
And you.
Or else, you would regret at all path.

" Dan hendaklah engkau merendahkan diri kepada keduanya kerana kasihan belas dan kasih- sayangmu dan doakanlah untuk mereka dengan berkata: Wahai Tuhan kami cucurilah rahmat kepada kedua ibu bapa kami sebagaimana mereka mencurahkan kasih sayangnya memelihara dan mendidikku semasa kecil.” (Al- Isra’: ayat 24)

2 comments:

  1. what A nice Poem this is..
    great..

    may Allah always gives Them much Blessing. AMin..

    ReplyDelete